SPBB MINTA TERTIBKAN REKOM

LINGGA Pengusaha SPBB Sungai Buluh minta Dinas Perindustrian menertibkan rekom yang dikeluarkan untuk, pengambilan BBM jenis Solar. Hal ini dilakukan terkait dengan laporan dari kepala desa berhala yang mengeluhkan kekurangan jatah minyak solar dari SPBB Sungai buluh.

Kuasa direksi SPBB Sungai Buluh, Edison mengatakan kepada media, hingga saat ini pihak SPBB kewalahan dengan tingginya permintaan bahan bakar solar, sementara jatah solar dari SPBB Pusat tidak mencukupi. Dalam satu bulannya pihak SPBB menyalurkan 1300 drum yang disalurkan secara bertahap, tahap pertama sembilan ratus drum dan tahap ke 2 empat ratus drum.

Bacaan Lainnya

“ saat ini kami dari SPBB akan melakukan penertiban rekom, minyak solar. Karna permintaan minyak solar semakin meningkat “ imbuh Edison  Senin (19/11/12)

Kepala Desa Berhala mengatakan, Kelangkaan bahan bakar minyak jenis solar, di desa berhala kecamatan Singkep, hingga kini belum mendapat tanggapan dari dinas terkait maupun SPBB Sungai Buluh. Kepala Desa Berhala berharap agar penambahan kuota minyak solar tersebut, dapat segera di realisasikan mengingat hal itu merupakan kebutuhan bagi masyarakat desa tersebut.

“ kami sudah menghubungi, dinas terkait dan pengusaha SPBU untuk dapat menambah kuota minyak solar di Desa kami “ Ujar E. Syarif, Senin (19/11/12).

Ditambahkan syarif, saat ini kebutuhan  minyak solar di Desa berhala untuk 2 dusun. Membutuhkan solar sebanyak sepuluh drum di Dusun 1 dan Dusun 2 sebanyak lima drum. Sementara realisasi dari SPBB hanya tiga drum per tripnya.

E. Syarif yang juga ketua dari Koprasi Nelayan Serba Usaha di Desa tersebut menambahkan, saat ini anggota koprasinya berjumlah 25 orang. Dan saat Ginset di desa tersebut tidak dapat beroperasi karena kekurangan BBM Solar. Untuk dirinya sangat berharap agar SPBB dan pemerintah daerah dapat menyelesaikan masalah ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


× empat = 16

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.