LINGGA – Di kelurahan dabo lama tepatnya di bukit kapitan terdapat seorang pembuat tempe sejak tahun 1962 yaitu ibu bahromi dan sekarang umurnya sudah mencapai 75 tahun dia adalah seorang ibu pindahan dari jawa sejak tahun 1961. Ibu bahromi sangat senang membuat tempe sehingga tempenya sangat laku di kalangan masyarakat. Ibu bahromi menurunkan usaha tempe ini kepada anaknya karena ibu bahromi ingin istirahat “ nenek tak kuat lagi nak nenek suroh anak nenek marni saje yang meneruskan usaha ini “.
Marni adalah anak dari ibu bahromi, marni di anjurkan untuk meneruskan usaha pembuatan tempe yang telah didirikan oleh ibu bahromi. Marni bekerja tidak sendiri tapi di bantu oleh suaminya mustafa sejak tahun 2003 mereka mendirikan usaha ini mulai dari nol tidak tahu sama sekali. dengan tekat yang kuat mereka dan demi anak-anak nya yang sudak duduk di bangku SMA.
Ibu marni hanya memerlukan ragi, kacang dan tepung untuk membuat tempe nya. Membuat tempe ini harus keadaan tangan yang bersih jika tangan kita terkena minyak atau garam maka tempe yang di buat tidak akan jadi. satu hari ibu marni bisa membuat 40 kg tempe, Penghasialn kotor dalam satu hari Rp 430,000,00 dan modal yang diperlukan ibu marni lebih kurang Rp 160,000,00.
Dari hasil penjualan tempe marni dan mustafa bisa menguliahkan anak nya sampai sekarang sudah 4 tahun “ anak kami bise kuliah karne tekat kami yang kuat dan keinginan anak kami yang mau kuliah jadi kami semangat untuk terus maju. “
Keluhan yang di beban oleh ibu marni dan bapak mustafa adalah “bahan baku telampau mahal kemaren 2003 hanye Rp 160,000,00 sekarang 2013 sudah mencapai 430,000,00 ” dan ibu marni sangat berharap maju kedepan nya dan membuat usaha tempe ini menjadi usaha yang besar dan ingin mempunyai PT tempe terbesar di dabo singkep. (Mg.auzan)