PEMBINAAN OLAHRAGA UNTUK PEMUDA DINILAI MINIM

LINGGA, – Event olahraga seringkali dibuka daerah-daerah terpencil dengan membuka turnamen baik, voli, badminton dan sepak bola dengan hadiah cukup  besar, namun sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Lingga belum juga memiliki SKPD khusus menangnai masalah kepemudaan dan olahraga, sementara pembinaan dari daerah sangat dibutuhkan oleh para pemuda se-Kabupaten Lingga.

Hal ini seringkali terdengar dari pemuda-pemuda Kabupaten Lingga, meminta pemerintah daerah harus bijak menangani kepemudaan dan olahraga, karena sampai saat ini dukungan pemerintah dianggap kurang memberi respon, seharusnya pemerintah berperan aktif memberi pembinaan.

Bacaan Lainnya

Wakil Bupati Lingga Abu Hasim saat ditemui setelah menutup turnamen sepak bola Senempek Open ke-III mengatakan, memang ia melihat turnamen disetiap tempat yang ada di Kabupaten Lingga sangat positif. Menanggapi keinginan pemuda Abu Hasim mengaku pemrintah daerah terkait dengan olahraga dan pembinaan pemuda ia pernah diskusi agar pembinaan ini dapat berjalan.

“Terkait olahraga dan kepemudaan, kita pernah diskusi dengan internal agar olahraga dan pembinaan dapat di bina oleh pemerintah,” kata Abu Hasim.

Ia mengakui, sampai saat ini pemewrintah daerah belum memiliki topoksi khusus mengenai pemuda dan olahraga, namun pemerintah pernah mewacanakan permasalahan iini agar ada kantor pemuda dan olahraga agar lebih fokus membina pemuda di Kabupaten Lingga.

“Secara pribadi saya memang berkeinginan agar pemuda dan olahraga dapat pembinaan melalui SKPD khusus,” ungkapnya.

Kapan akan terealisasi, Abu Hasim tetap mengikuti peraturan, serta komitmen bersama internal, agar pembinaan yang di inginkan para pemuda dapat terealisasi.

“Saya fikir bisa cepat, kenapa tidak, ini suatu kebutuhan, barangkali ada pertimbangan SDM dan pembiayaan, jadi sama-samalah kita satu hati punya SKPD khusus pemuda dan olahraga,” ujarnya.

Abu Hasim memuji keberhasilan turnamen Senempek Cup III, melalui kerja sama panitia dan masyarakat. Ia menilai, tanpa ada kebersamaan, kerja sama dan saling memahami baik muda dan yang tua seghingga masyarakat menjadi baergairah, hingga turnamen berjalan lancar.

“Kehadiran kita menutup turnamen sekaligus memberi semangat agar mereka selalu menjaga kekompakan dan semangat bergotong rotong,” imbuhnya. (mrs).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


3 + delapan =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.